Saturday, June 3, 2017

MAKALAH BOTANI TUMBUHAN RENDAH “Deuteromycota”

MAKALAH KELOMPOK 
BOTANI TUMBUHAN RENDAH

Deuteromycota

unram

DISUSUN OLEH 
KELOMPOK 2:

1.      M. MUSTARSIDIN                                     ( E1A015030 )
2.      MUH. ILHAM ZARQONY                          ( E1A015036 )
3.      NOVA LISTIANA                                      ( E1A015045 )
4.      SITI NURHALIZA                                      ( E1A015056 )




KELAS B/ IV
JURUSAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MATARAM
2017






BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang
Jamur adalah keseluruhan bagian dari fungi: tubuh buah, dan bagian jaring-jaring di bawah permukaan tanah atau media mycelia yang tersusun dari berkas-berkas hifa.Struktur tubuh jamur tergantung pada jenisnya. Ada jamur yang satu sel, misalnya khamir, ada pula jamur yang multiseluler membentuk tubuh buah besar yang ukurannya mencapai satu meter, contohnyojamur kayu. Tubuh jamur tersusun dari komponen dasar yang disebut hifa. Hifa membentuk jaringan yang disebut miseliumMiselium menyusun jalinan-jalinan semu menjadi tubuh buah.Hifa adalah struktur menyerupai benang yang tersusun dari dinding berbentuk pipa. Dinding ini menyelubungi membran plasma dan sitoplasma hifa. Sitoplasmanya mengandung organel eukariotik.
Kebanyakan hifa dibatasi oleh dinding melintang atau septa. Septa mempunyai pori besar yang cukup untuk dilewati ribosom, mitokondria, dan kadangkala inti sel yang mengalir dari sel ke sel. Akan tetapi, adapula hifa yang tidak bersepta atau hifa senositik.Struktur hifa senositik dihasilkan oleh pembelahan inti sel berkali-kali yang tidak diikuti dengan pembelahan sitoplasma.Hifa pada jamur yang bersifat parasit biasanya mengalami modifikasi menjadi haustoria yang merupakan organ penyerap makanan dari substrat; haustoria dapat menembus jaringan substrat.
Jamur merupakan tumbuhan yang tidak mempunyai klorofil sehingga bersifat heterotrof, tipe sel: sel eukarotik. Jamur ada yang uniseluler dan multiseluler.Tubuhnya terdiri dari benang-benang yang disebut hifa, hifa dapat membentuk anyaman bercabang-cabang yang disebutmiselium. Reproduksi jamur, ada yang dengan cara vegetatif ada pula dengan cara generative.
Jamur dibagi menjadi 6 divisi :
a.       Devisi Myxomycota
b.      Devisi Oomycota
c.       Devisi Zygomycota
d.      Devisi Ascomycota
e.       Devisi Basidiomycota
f.       Devisi Deuteromycota

B.     Rumusan Masalah
1.      Apa itu Fungi?
2.      Apa itu divisi Deuteromycota?
3.      Bagaimana karakteristik divisi Deuteromycota?
4.      Bagaimana klasifikasi divisi Deuteromycota?
5.      Bagaimana habitat dan siklus hidup Deuteromycota?
6.      Bagaimana reproduksi Deuteromycota?
7.      Bagaimana peran Deuteromycota pada lingkungan?
C.       Tujuan
1.      Untuk mengetahui apa itu Fungi
2.      Untuk mengetahui divisi Deuteromycota
3.      Untuk mengetahui karakteristik divisi Deuteromycota
4.      Untuk mengetahui klasifikasi divisi Deuteromycota
5.      Untuk mengetahui habitat dan siklus hidup Deuteromycota
6.      Untuk mengetahui reproduksi Deuteromycota
7.      Untuk mengetahui peran Deuteromycota pada lingkungan






BAB II
PEMBAHASAN

A.    Fungi
Untuk hampir milyaran tahun kemapuan fungi menguraikan substansi telah menjadi sangat penting bagi kehidupan di bumi. Kehidupan ini terbentuk dari pemecahan senyawa karbon dan yang kemudian dibentuk kembali dan unsur-sunsur lainnya untuk lingkungan yang kemudia digunakan untuk lingkungan. Fungi berinteraksi dengan akar-akar, yang memungkinkan mereka untuk lebih mereabsorbsi air dan mineral. Untuk beberapa tahun lamanya fungi telah diklasifikasikan dalam kingdom plantae. Akan tetapi, tidak seperti tumbuhan, fungi merupakan heterotrofik- tidak bisa untuk memproduksi makanan mereka sendiri. Beberapa fungi hidup dengan bebas, dan sebagaian yang lainnya hidup sebagai parasit. Seperti hewan, mereka menggunakan glycogen untuk menyimpan cadangan energy mereka, dan dinding sel mereka terbentuk dari kitin, yang merupakan substansi pembentuk kulit insekta.
B.     Divisi Deuteromycota
Fungi dapat berkembang di seluruh jenis lingkungan, secara khususnya ditempat yang lembab dan tempat-tempat yang kurang cahaya, dengan elevasi 4000 m. Fungi terbagi ke dalam empat filum, di dalam penambahan ke sebuah grup fungi disebut tidak sempurna dikarenakan secara keseluruhan mereka tidak dapat bereproduksi secara seksual. saat ini 15000 spesies fungi dimasukkan dalam kategori ini. akhir-akhir ini analisis DNA telah mengklasifikasikan lagi fungi menjadi Deuteromycetes.
Deuteromycota, disebut juga sebagai fungi yang tidak sempurna "imperfect fungi" dikarenakan reproduksi seksual mereka belum diketahui. Diantaranya hidup sebagai parasit pada tumbuhan, hewan atau manusia, menyebabkan penyakit kurap atau mycosis pada kulit. Dan sebagaian lainnya seperti Penicilium, yang memproduksi penicilin, dan Cyclospora, memiliki manfaat yang besar dalam obat-obatan dan bernilai komersil. Pada Deuteromycetes, Conidia merupakan spora yang sangat kecil yang berfungsi untuk reproduksi seksual. mereka terkandung dalam struktur yang disebut conidiophores.
C.     Karakteristik Jamur Deuteromycota
Jamur Deuteromycota memiliki karakteristik sebagai berikut:
1.      Hifa bersekat
2.      Tubuh berukuran mikroskopis  
3.      Bersifat multiseluler
4.      Tidak berklorofil
5.      Eukariotik
6.      Heterotrof
7.      Dinding sel tersusun atas zat kitin
8.      Tergolong kedalam fungi imperfect yang banyak menimbulkan penyakit pada tanaman budidaya dan manusia.
9.      Merupakan fingi yang tidak sempurna karena tidak memiliki askus/ basidium.
10.  Bersifat parasit pada ternak dan ada yang hidup saprofit pada sampah dan sisa-sisa makanan
11.  Reproduksi aseksual dengan konidium dan seksual belum diketahui
12.  Hidup didaratan dan tempat lembab.

Tabel  perbedaan divisi jamur Deuteromycota dengan devisi jamur lainnya
ZIGOMYCOTA
ASCOMICOTA
BASIDIOMYCOTA
DEUTEROMYCOTA
Alat reproduksi generatif/seksual
Zigospora
Ascospora
Basidospora
Tidak ada
Penghasil spora generative
Peleburan hifa yang berbeda muatan
Askus
Basidium
Tidak ada
Jumlah spora generative
1 buah
8 buah
4 buah
Tidak ada
Alat reproduksi vegetatif/aseksual
Sporangiospora
Konidiospora
Konidiospora
Konidiospora
Penghasil alat reproduksi aseksual
Sporangium
Konidium
Konidium
Konidium
Badan buah
Tidak ada
Askokarp
Basidiokarp
Tidak ada
Hifa
Senositik/ tak bersekat
Bersekat
Bersekat
Bersekat
Contoh
·      Rhyzopus oryzae
·      Rhyzopus stolonifer
·      Mucor mucedo
·      Pilobolus sp
·      Penicillium notatum
·      Aspergillus wentii
·      Aspergillus flavus
·     Neurospora crassa
·   Saccharomyces cereviceae
·      Volvariella volvaceae
·      Auricularia polythrica
·      Ganoderma aplanatum
·      Puccinia gramminis
·      Amanita muscaria
·      Pleurotes sp
·    Epidermophyton floococcum
·    Candida albicans


D.     Klasifikasi Jamur Deuteromycota
Dikenal sekitar 15.000 jamur yang semuanya tidak melakukan reproduksi seksual. Kebanyakan Deuteromycota bersel banyak yang membentuk hifa tak bersekat, namun beberapa jenis merupakan organisme bersel tunggal yang membentuk pseudomiselium (miselium semu) pada kondisi lingkungan yang menguntungkan. Pada jenis-jenis tertentu ditemukan hifanya bersekat dengan sel yang berinti satu, namun kebanyakan berinti banyak. Deuteromycota berkembangbiak dengan membentuk spora aseksual melalui fragmentasi dan konidium yang bersel satu atau bersel banyak.
Klasifikasi Deutromycetes sangat rumit. Tidak adanya fase seksual pada fungi ini menyebabkan timbulnya berbagai kontroversi tentang bagaimana cara mengklasifikasikannya.Deutromycotayang telah diketahui reproduksi seksualnya kemudian diklasifikasi ulang.Apabila membentuk askospora, maka dimasukkan kedalam Ascomycota dan bila membentuk Basidiospora dikelompokkan kedalam Basidiomycota.
Berdasarkan ciri-ciri morfologi konidia dan konidiomata yang dibentuknya, fungi ini dikelompokkan kedalam tiga kelas yaitu:
1.      Blastomycetes
Thalus blastomycetes mirip khamir dan tidak menghasilkan konidia. Contohnya Candida sp,Ccryptococus sp dan Torulopsis sp. Anggota pada jamur ini dapat berparasit pada tubuh manusia, seperti infeksi yang terjadi melalui saluran pernafasan, menyerang pada kulit, paru-paru, organ vicera tulang dan sistem syaraf yang diakibatkan oleh jamur Blastomycetesdermatitidis dan Blastomycetes brasieliensi.
2.      Coelomycetes
Spora atau konidia dibentuk dalam konidiomata dan biasanya berupa aservulus atau piknidium. Terbagi menjadi dua Ordo, yaitu:
a.       Ordo Sphaeropsidales
b.      Ordo Melanconiales
3.      Hypomycetes
Hypomycetes tidak membentuk konidiomata, konidia langsung dibentuk pada cabang hifa khusus. Terbagi menjadi dua ordo yaitu:
a. Ordo Moniliales
Cendawan yang berfungsi sebagai cendawan pathogen seranggan pada umumnya dari divisi Deuteromyceta, ordo Moniliales, famili Moniliaceae, seperti Beauveria bassinana, Metarhizium sp, Hirsutella citriformi, Nomuraea rileyi.
Cendawan mematikan hama dengan cara mengifeksi tubuh inang. Perkembangan infeksi sangat dipengarhi kondisi lingkungan (suhu dan kelembaban yang tinggi).Suhu optimum untuk pertumbuhan cendawan pathogen 23-25 ºC.
1)      Beauveria bassiana
Beauveria bassiana termasuk dalam golongan pathogen serangga ordo Monililes, famili Moniliaceae.Ciri-cirinya yaitu:
  Cendawan berwarna putih, penyebaran spora melalui air atau terbawa angin.
  Menginfeksi serangga melalui integument/jaringan lunak. Selanjutnya hifa tumbuh dari konidia dan merusak jaringan.
  Cendawan tumbuh keluar dari tubuh inang pada saat cendawan siap menghasilkan spora untuk disebarkan.
  Apabilakeadaan tidak mendukung, perkembangan cendawan hanya berlangsng didalam tubuh serangga tanpa keluar menembus integument.
2)      Metarhizium sp
Metarhizium termasuk golongan pathogen serangga ordo Moniles, famili Moniliaceae. Ciri-cirinya yaitu:
  Cendawan berwarna putih, penyebaran spora melalui air atau terbawa angin.
  Spora menginfeksi tubuh serangga melalui integument/jaringan lunak.
  Selanjutnya hifa tumbuh dari konidia dan merusak jaringan.
  Cendawan berkembang membentuk hifa putih yang keluar dari tubuh inang pada saat cendawan siap menghasilkan spora untuk disebarkan.
b.      Ordo Agonomycetales
E.     Habitat dan Siklus Hidup Duuteomycota
Jamur ini bersifat saprofit di banyak jenis materi organik dan sebagian yang lain hidup sebagai parasit pada tanaman tingkat tinggi, dan perusak tanaman budidaya dan tanaman hias. Jamur ini juga menimbulkan penyakit pada manusia, yaitu dematomikosis (kurap dan panu) dan menimbulkan pelapukan pada kayu.Contoh klasik jamur Deuteromycota adalah Moniliasitophila , yaitu jamur oncom. Jamur Deuteromycota umumnya digunakan untuk pembuatan oncom dari bungkil kacang. Monilia sitophila juga dapat tumbuh dari roti , sisa- sisa makanan, tongkol jagung , pada tonggak – tonggak atau rumput sisa terbakar, konodiumnya sangat banyak dan berwarna jingga.

F.      Sistem Reproduksi Jamur Deuteromycota
Jamur ini hanya diketahui cara reproduksi aseksualnya saja oleh karena itu sering disebut fungi imperfecti atau jamur tidak sempurna. Reproduksi aseksual jamur deuteromycota yaitu dengan cara pembentukan konidia. Jamur ini bereproduksi secara aseksual dengan menghasilkan konidia atau menghasilkan hifa khusus yang disebut konidiofor.Kemungkinan jamur ini merupakan suatu peralihan jamur yang tergolong Ascomycota ke Basidiomycota tetapi tidak diketahui hubungannya.
Jika suatu jamur deuteromycota ini diketahui cara reproduksi seksualnya maka dimasukkan ke dalam kelompok jamur yang lain. Contohnya Monilia sitophila, setelah diketahui reproduksi seksualnya dengan menghasilkan askospora, jamur ini dimasukkan ke dalam jamur Ascomycota dan diganti namanya menjadi Neurospora crassa (jamur oncom).
Fase pembiakan secara vegetatif pada Monilia sitophila  ditemukan oleh Dodge (1927) dari Amerika serikat, sedangkan fase generatifnya ditemukan oleh Dwidjoseputro (1961). Setelah diketahui fase generatifnya, jamur ini dimasukkan ke dalam golongan Ascomycota dan diganti namanya menjadi Neurosora sitophila atauNeurosora crassa.
Perubahan pengelompokan jamur tersebut akan mengubah nama spesiesnya. Sebagai contoh adalah jamur oncom. Mula-mula, jamur ini digolongkan Deuteromycota dengan nama Monilia sitophila. Namun, ketika Prof. Dwidjoseputro (almarhum) dari IKIP Malang (sekarang Universitas Negeri Malang) melakukan penelitian, ternyata Monilia sitophilia dapat melakukan reproduksi seksual dan menghasilkan askus. Oleh beliau jamur oncom dimasukkan ke dalam Ascomycota dan namanya berubah menjadi Neurospora sitophila. Lihat Gambar 1.9. Beberapa jamur Deuteromycota lainnya yang diklasifikasi ulang menjadi Ascomycota antara lain jamur dari genus Aspergillus sp, Candidaspdan Penicillium sp Oleh ahli mikologi, nama genusAspergillussp diubah menjadi Eurotiumsp, Candida sp menjadi Pichia sp  dan Penicillium sp  menjadi Talaromyces sp. Contoh lain jamur yang tidak diketahui alat reproduksi seksualnya antara lain Chladosporium sp, Curvularia sp, Gleosporium spdan  Diploriasp. Untuk memberantas jamur ini digunakan fungisida, misalnya Lokanol Dithane M-45 dan Copper Sandoz.
G.    Peranan Jamur Deuteromycota
1.            Peranan yang Menguntungkan
v  Jamur menguntungkan dalam bidang pangan
a. Volvariella volvacea (jamur merang) berguna sebagai bahan pangan berprotein tinggi.     
b. Rhizopus oryzae , R.Olygosporus, dan R.Stolonifer, berguna dalam pembuatan tempe 
c. Neurospora sitophila dan N. intermedia berpern dalam pembuatan oncom merah
d. Pleurotus sp . (jamur tiram) sebagai bahan pangan
e. Saccharomyces cerevisiae dan Saccharomyces ovale berguna dalam pembuatan tape, alkhohol dan roti .
f. Saccharomyces sake berguna dalam pembuatan sake
g. Aspergillus oryzae berguna untuk melunakkan adonan roti
h. Aspergillus wentii berguna dalam pembuatan kecap , tauco, dan asam oksalat
i. Aspergillus niger untuk fermentasi asam sitrat
j. Penicellium camemberti untuk pembuatan keju
k.Penicellium roqueforti untuk pembuatan keju

v  Jamur menguntungkan dalam bidang kedokteran
Jamur Kuping Hitam kering / Auricularia polytricha. jamur kuping berkhasiat membantu melancarkan peredaran darah dalam tubuh.Mengurangi penyumbatan pada pembuluh darah,dan bagus sebagai anti oksidant penangkal radikal bebas,pencegah timbulnya kanker ,Penicillium notatum berguna sebagai penghasil antibiotik.

v  Jamur menguntungkan dalam bidang lingkungan 
Bidang lingkungan Jamur dapat membantu mengembalikan kesuburan tanah, sebagai organisme pengurai. Higroporus dan Lycoperdon perlatum berguna sebagai dekomposer. Jamur yang mampu merombak polimer plastiknya yaitu jamur Aspergillus fischeri dan Paecilomyces sp. Sedangkan jamur yang mampu merombak dan menggunakan sumber C dari plasticizers (senyawa lain penyusun plastik) yaitu jamur Aspergillus niger, A. Versicolor, Cladosporium sp., Fusarium sp., Penicillium sp., Trichoderma sp., Verticillium sp., dan khamir Zygosaccharomyces drosophilae,serta Saccharomyces cerevisiae. Hilangnya plasticizers menyebabkan lapisan plastik menjadi rapuh, daya rentang meningkat dan daya ulur berkurang Jamur yang termasuk entomophagus dapat digunakan untuk mengendalikan hama, contoh Metarhizium anisopliae dapat digunakan untuk mengendalikan kumbang Rhinoceros dan belalang cokelat. Beauveria bassiana untuk mengendalikan kumbang kentang Nomurea rilevi untuk mengendalikan lepidoptera. Paecylomyces lilacinus dan Gliocladium roseum dapat digunakan untuk mengendalikan nematoda.

2.     Peranan Yang Merugikan 
a.  Epidermophyton floocosum, menyebabkan kutu air.
b. Epidermophytonmicrosporum, penyebab penyakit kurap.
c. Melazasia fur-fur, penyebab panu.
d. Altenaria sp, hidup pada tanaman kentang.
e. Fusariumsp, hidup pada tanaman tomat.
f. Trychophyton tonsurans, menimbulkan ketombe di kepala
g. Sclerothium rolfsie, menyebabkan penyakit busuk pada tanaman
h. Helminthosporium oryzae, menimbulkan noda berwarna hitam pada daun.
i. Candida albicans, menyebabkan infeksi pada vagina.
j. Chaclosporium sp, parasit pada buah-buahan dan sayuran
k. Diplodiasp parasit pada tanaman jagung
l. Verticillium sp banyak menyerang bibit tanaman.

*      Albugo merupakan parasit pada tanaman pertanian
Albugo merupakan parasit pada tanaman pertanian Alternaria , penyebab busuk pada tanaman budidaya , tomat dan kentang . Fusarium , menyerang tanaman kubis , tomat , padi pisang dll . Helminthosporium oryzae , merusak kecambah dan menyerang buah-buahan sehingga menimbulkan noda-noda pada daun inang dan buah yang terserang berwarna hitam.

*      Jamur merugikan pada manusia
Jamur merugikan Pada Manusia Aspergillus nidulans & Aspergillus niger menyebabkan penyakit pada telinga (otomikosis). Candida sp. penyebab keputihan dan sariawan pada manusia. Deuteromycetes, menyebabkan penyakit kulit (dermatomikosis). Jamur penghasil racun : Aspergillus flavus , penghasil racun oflaktoksin , Amanita phaloides, penghasil racun falin, yang dapat merusak sel darah merah. Pneumonia carinii menyebabkan penyakit pneumonia pada paru-paru manusia. Aspergillus Flavus Ada pula Aspergillus parasit yang menimbulkan penyakit Aspergillosis yang menyerang paru-paru terhadap manusia . Aspergillus Rumigatus adalah penyebab infeksi saluran pernapasan manusia . Tinea versicolor, yaitu penyebab penyakit panu pada kulit. Microsporium, yaitu penyebab penyakit pada kurap , rambut dan kuku. Epidermophyton floocossum, yaitu penyebab penyakit pada kaki atlet . Epidermophyton , Mikrosporium , & Trighophyton , ketiga jamur ini penyebab penyakit kurap .

BAB III
PENUTUP
A.    Kesimpulan
1.      Deuteromycota adalah jamur yang berkembang biak dengan konidia dan belum diketahui tahap seksualnya. Tidak ditemukan askus maupun basidium sehingga tidak termasuk dalam kelas jamur Ascomycota atau Basidiumycota. Oleh karena itu, jamur Deuteromycota merupakan jamur yang tidak sempurna (jamur imperfeksi).
2.      Deuteromycota memiliki karakteristik yaitu Hifa bersekat, Tubuh berukuran mikroskopis, Bersifat multiseluler, Tidak berklorofil, Bersifat parasit pada ternak dan ada yang hidup saprofit pada sampah dan sisa-sisa makanan dan Reproduksi aseksual dengan konidium dan seksual belum diketahui.
3.      Fungi ini dikelompokkan kedalam tiga kelas yaitu:
a.       Blastomycetes
b.      Coelomycetes
c.       Hypomycetes
4.      Jamur ini bersifat saprofit di banyak jenis materi organik dan sebagian yang lain hidup sebagai parasit pada tanaman tingkat tinggi, dan perusak tanaman budidaya dan tanaman hias.
5.      Jamur ini hanya diketahui cara reproduksi aseksualnya saja oleh karena itu sering disebut fungi imperfecti atau jamur tidak sempurna. Reproduksi aseksual jamur deuteromycota yaitu dengan cara pembentukan konidia.
6.      Deuteromycota mempunyai peranan yang menguntungkan dan peranan yang merugikan.

B.     Saran
Dalam pembuatan makalah ini penulis merasa masih banyak kekurangan.Untuk itu saran dari pembaca sangat diharapkan.




DAFTAR PUSTAKA
Birsyam, Inge L. 1992Botani Tumbuhan Rendah. Bandung: ITB.
Campbell, dkk. 2003. Biologi jilid 2. Jakarta: Erlangga.
Michael Levy, John Rafferty, William L. Hosch, Kara Rogers, Rob Curley,  David Hayes. . Plants, Algae, and Fungi. Inggris: Britanica Illustrated Science Library., Inc
Tjitrosoepomo, gembong.2005. Taksonomi Tumbuhan Rendah. (Schizophyta. Thallophyta, Bryophyta. Pteridophyta). Yogyakarta : Gajah mada university press.
Zubaidah, siti. 2000. Jamur. Malang : Universitas negeri Malang.

Lagu anak anak terbaru ceria