Monday, June 5, 2017

Makalah sisitem otot

MAKALAH STRUKTUR 
HEWAN
SISTEM OTOT


unram

oleh: 

Nama     : M. MUSTARSIDIN
NIM   : E1A015030                 



KELAS B/ IV
JURUSAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MATARAM
2017




KATA PENGANTAR
          Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah tentang “Phycomicota” ini dengan baik meskipun banyak kekurangan di dalamnya.
Ucapan terimakasih penyusun ucapkan kepada IbuDra. Hj. Nur Lestari, M.Pdselaku Dosen mata kuliah Botani Tumbuhan Rendah yang telah memberikan tugas ini kepada kami serta kepada semua pihak yang telah membantu terselesaikannya makalah ini. Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan serta pengetahuan kita mengenai Phycomicota. Kami juga menyadari sepenuhnya bahwa di dalam makalah ini terdapat kekurangan dan jauh dari kata sempurna.
Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya. Sekiranya makalah yang telah disusun ini dapat berguna bagi kami sendiri maupun orang yang membacanya.


Mataram,  17 Mei 2017


                                                                                    Penyusun,



BAB I
PENDAHULUAN
  1. Latar Belakang
Dalam kehidupan, ada beberapa bagian yang dapat membantu antara organ satu dengan organ lainnya, contohnya saja otot. Otot dapat melekat di tulang yang berfungsi untuk bergerak aktif. Selain itu otot merupakan jaringan pada tubuh hewan yang bercirikan mampu berkontraksi, aktivitas biasanya dipengaruhi oleh stimulus dari sistem saraf. Unit dasar dari seluruh jenis otot adalah miofibril yaitu struktur filamen yang berukuran sangat kecil tersusun dari protein kompleks, yaitu filamen aktin dan miosin .
Pada saat otot berkontraksi, filamen-filamen tersebut saling bertautan yang mendapatkan energi dari mitokondria di sekitar miofibril. Oleh karena itu, banyak jenis otot yang saling berhubungan walaupun jenis otot terdiri dari otot lurik, otot jantung, dan otot rangka. Ketiganya mempunyai fungsi dan tujuan yang berbeda pula.
Otot dapat bergerak karena adanya sel otot. Otot bekerja dengan cara berkontraksi dan relaksasi. Selain itu otot juga menyebabkan pergerakan pada organisme maupun pergerakan dari organ dalam organisme tersebut. selanjutnya otot diklasifikasikan menjadi tiga jenis, yaitu Otot Lurik, Otot Polos dan Otot Jantung.
Otot merupakan jaringan pada tubuh hewan yang bercirikan mampu berkontraksi, aktivitas biasanya dipengaruhi oleh stimulus dari sistem saraf. Unit dasar dari seluruh jenis otot adalah miofibril yaitu struktur filamen yang berukuran sangat kecil yang tersusun dari protein kompleks, yaitu filamen aktin dan miosin. Pada saat berkontraksi, filamen-filamen tersebut saling bertautan yang mendapatkan energi dari mitokondriadi sekitar miofibil.


  1. Rumusan Masalah
1.      Apakah pengertian sistem otot ?
2.      Bagaimanakah struktur otot ?
3.      Bagaimanakah struktur otot pada aves ?
4.      Bagaimanakah struktur otot pada mamalia ?

  1. Tujuan
1.      Untuk mengetahui pengertian system otot.
2.      Untuk memahami bagaimana struktur otot.
3.      Untuk memahami bagaimana struktur otot.
4.      Untuk memahami bagaimana struktur otot.

  
BAB II
PEMBAHASAN
A.    Sistem Otot
Sistem otot adalah suatu jalinan jaringan otot yang kompleks sangat khusus dan saling berhubungan dengan yang lainnya. Otot adalah jaringan yang mempunyai struktur dan mempunyai fungsi utama sebagai penggerak. Otot merupakan sebuah jaringan konektif dalam tubuh yang tugas utamanya berkontraksi. Kontraksi otot digunakan untuk memindahkan bagian-bagian dalam tubuh dan substansi dalam tubuh. Hampir semua gerakan oleh tubuh makhluk vertebrata hasil dari otot yang berkontraksi. Otot memberi dukungan pada tubuh dan membantu mempertahankan postur tubuhmelawan gaya gravitasi bumi. Bahkan ketika tubuh memerlukan istirahat serat-serat otot yang berkontraksi untuk mempertahankan otot. 
Pemberian nama pada otot sangat beraneka ragam sekali karena setiap ahli mempunyai dasar untuk memberi nama otot. Pada umumnya otot diberi nama atas dasar :
1.      Origo dan insersionya, contoh : musculus sternohiodeus, musculus coracobrachialis
2.      Ukuran atau besar kecilnya otot, contoh : musculus gluteus maximus, musculus pectoralis minor.
3.      Bentuknya, contoh : m. Trapezius, m. Rhomboideus
4.      Letak atau posisi dari otot, contoh : m. Femoris, m. Tibialis anterior
5.      Arah serabut otot, contoh : m. Rectus abdominis, m. Obiliqus extermus
6.      Strukturnya atau jumlah penyusun otot, contohnya : m. Bicep femoris, m. Tricep brachi
7.      Kerja otot, contoh : m. Depressor mandibula
Pada bab sebelumnya telah dijelaskan mengenai macam-macam jaringan otot, salah satunya otot merupakan otot yang melekat pada tulang atau kartilago. Otot-otot tersebut berpasang-pasangan cenderung untuk menarik dalam arah yang saling berlawanan. Otot yang kerjanya berlawanan disebut antagonis, sedang otot yang saling bantu membantu disebut otot sinergis. Perlekatan otot pada tulang atau jaringan lain disebut tendon atau urat.ujung otot yang relative tetap terfiksasi atau tidak bergerak pada saat otot berkontraksi disebut origo, sedang ujung lain yang bergerak disebut insertion. Bagian otot yang ditengah disebut venrikel atau empal.otot rangka dapat berperut satu disebut monogastrikum, berperut dua disebut digastrikum, atau berperut banyak disebut polygastrikum. Berdasarkan kerja otot dikenal nama-nama otot sebagai berikut :
1.      Extensor, menambah sedut atau gerak meluruskan, contoh extensor cruris,
e. carpiulnaris.
2.      Flexor, mengurangi sudut atau gerak membengkakkan, contoh flexor taksi.
3.      Levator, gerak mengangkat suatu struktur, contoh temporalis, maseter.
4.      Depressor, gerak menurunkan suatu struktur, contoh depressor mandibular.
5.      Abductor, menggerakkan tulang menjauhi garis tengah tubuh, contoh gluteus medius.
6.      Adductor, gerak mendekat garis tengah, contoh adductor longus.
7.      Pronator, gerak memutar telapak tangan kearah bawah atau menelungkup, contoh pronator teres.
8.      Supinator, gerak memutar telapak tangan ke arah atas atau menengadah, contoh supinator.
9.      Rotator, gerak memutar, contoh pectoralis mayor.
10.  Kontriktor, gerak menutup, contoh orbicularis oculi.
11.  Odilator, gerak membuka, contoh orbicularis oris.

  1. Struktur Otot
Setiap serabut otot terdiri atas dua jenis miofilamen, yaitu:
1.      Miofilamen tebal,yang di bentuk oleh protein miosin.
2.      Miofilamen tipis,yang di bentuk oleh protein aktin.
Bagian-bagian otot:                                                                  
1.      Sarkolema
Adalah membran yang melapisi suatu sel otot yang fungsinya sebagai   pelindung otot
2.      Sarkoplasma
Adalah cairan sel otot yang fungsinya untuk tempat dimana miofibril dan miofilamen berada.
3.      Miofibril
Merupakan serat-serat pada otot.
4.      Miofilamen
Miofilamen adalah benang-benang/filamen halus yang berasal dari miofibril.
Miofibril terbagi atas 2 macam, yakni :
a.       Miofilamen homogen (terdapat pada otot polos)
Ciri-cirinya yaitu berukukuran 60-70 Angstrom, terdiri dari berkas-berkas sel yang sejajar dengan sumbu sel otot polos.
b.      Miofilamen heterogen (terdapat pada otot jantung/otot cardiak dan pada otot rangka/otot lurik). Ciri-cirinya berukuran 130 Angstrom, terdiri dari berkas yang berbeda-bedadan sejajar dengan sumbu otot polos.
Di dalam miofilamen terdapat protein kontaraktil yang disebut aktomiosin (aktin dan miosin), tropopin dan tropomiosin. Ketika otot kita berkontraksi (memendek) maka protein aktin yang sedang bekerja dan jika otot kita melakukan relaksasi (memanjang) maka miosin yang sedang bekerja. Berikut gambar dari penjelasan struktur otot :

A.   Otot-otot pada Vertebrata (Pembahasan Aves dan Mamalia)
Musculus/otot pada tubuh vertebrata dibagai menjadi musculus parietal, musculus branchialis, musculus visceralis, dan musculus dermalis. Musculus parietal dibagi menjadi musculus truncus, musculus hypobranchia, musculus visus, diafragma, dan musculus appendicular.
1.    Musculus Pariental
a)    Musculus trunchus
Pada aves, m. Epaxial kurang berkembang, m. Tranversus mereduksi juga m. Obliqus diganti m. Triangularis sterni. Pada mamalia, otot epaxial terdiri atas :
Ø  M. Sacrospinalis yang bercabang menjadi m. Iliocostalis lateral, m. Longissimus dorsi intermedier dan m. Spinalis dorsi medialis,
Ø  M. Multifidus,
Ø  M. Interspinalis,
Ø  M. Intertransversus
b)   Musculus Hypobranchialis, pada tetrapoda di daerah leher dijumpai musculus rectus serviscis
c)    Musculus Visus dikenal dengan somit – somit :
Ø  Somit pro-octicum, berdiferensiasi menjadi otot : m. Rectus superior, m. Rectus inferior dan m. Obliqus superior
Ø  Somit premandibularis, menjadi m. Obliqus superior
Ø  Somit mandibularis
Ø  Somit hyoideus
d)   Diafragma, hanya pada mamalia, merupakan derivate dari septum transversus yang terdiri dari centrumtendineum dan m. Diafragmalis.
e)    Musculus appendiculare, mempunyai tipe m. Extrinsik dan m. Instrinsik. Otot ini merupakan otot yang terdapat pada daerah skeleton appendicular baik superior maupun inferior (anggota depan dan belakang) pada bagian ventral maupun dorsal. Contoh otot dorsal ekstremitas superior adalah m. Latisimus dorsi yaitu otot melebar di daerah punggung dan menyempit di daerah pangkal anggota depan, sedangkan contoh otot ventralnya adalah m. Caracoradialis yaitu otot yang melebar didaerah dada, dan menyempit paa pangkal anggota depan.
2.      Musculus Branchialis
Otot ini amat jelas pada elasmorbranchii yang menggerakan arcus visceralis dan rahang. Pada squalus acanthias jelas :
a)    M. Addictor mandibula
b)   M. Intermandibularis
c)    M. Epihyeudois
d)   M. Levator maxilla, yang bercabang menjadi interacualis lateral dan m. Medial arcualis
e)    M. Trapezius
Sedangkan yang termasuk hypobranchialis yaitu :
a)    M. Arcualis
b)   M. Coracomandibularis
c)    M. Coracohyoideus
d)   M. Coraco branchialis
Cabang dari otot adductor mandibula pada vertebrata tinggi adalah : m. Masseter, m. Temporalis, m. Pterygoid interna dan ekpesternadan m. Tympani tensor.
3.      Musculus visceralis
Melapisi organ dalam, dibagi menjadi 3 kelompok yaitu :
a)      Otot yang melapisis organ berbentuk saluran, misalnya saluran pencernaan, pernafasan, peredaran, juga limfa
b)       M. Sphincter interna pada anus, pada pylorus, valvula ileocoliaca
c)       M. Cardiac yang merupakan kombinasi otot seran lintang dan otot halus di   jantung
4.      Musculus dermalis
Origo dan insersionya pada integumentum, merupakan derivate dari m. Parietalis. Pada aves, terdapat m. Patagium dan m. Patagium dermalis untuk menggerakan sayap. Pada mamalia, monotremata mempunyai m. Panniculus carnosus sebagai m. Integumentum untuk gerakan, otot ini merupakan derivate dari m. Latisimus dan m. Pectoralis. Juga m. Sternalis pada manusia.
B.   Struktur Aves
Pada tubuh vertebrata rendah, otot daging yang bersegmen lebih dominan dari pada otot daging tidak bersegmen, tapi sebaliknya pada aves dan mamalia. Otot daging extremitas berkembang menjadi besar, berhubung aktivitas gerak yang cepat. Gerak sayap pada waktu terbang dilakukan oleh musculus pectoralis yang terdapat pada dada, berupa otot daging putih. Dibedakan atas: musculus pectoralis mayor yang terletak di sebelah luar, dan musculus pectoralis minor yang terletak sebelah dalam. Kedua ujung otot pada dada terikat di carina atau sterni, sedang ujung lain terikat pada kepala humerus dari sayap di sebelah ventro lateral. Kontraksi otot yang bergantian menyebabakan sayap bergerak ke atas ke bawah sehingga burung dapat terbang. Pada vertebrata lainnya extremitas anterior terangkat oleh otot daging yang terletak pada permukaan dorsal, tapi pada aves gerak semacam itu dilakukan oleh otot daging ventral, yaitu musculus pectoralis minor, otot ini berpangkal pada crista sterni sebelah dalam.
Otot daging dari femur (extremitas posterior) pada prinsipnya untuk lari dan menangkap. Otot pada kaki bawah pada telak kaki adalah sedikit, sebagai penyesuaian menghindari banyaknya panas hilang pada bagian ini yang tidak berbulu. Gerak dari jari kaki dilakukan oleh tendon otot daging yang bersambung dengan otot disebelah atasnya. Gerakan dari tendon ini diperlancar dengan pelumas cairan melalui suatu saluran kecil.

gambar.

Ayam mempunyai dua jenis/macam otot, yaitu otot merah (red muscle) dan otot putih (white muscle) yang dapat disamakan dengan daging gelap dan terang. Perbedaan ini disebabkan kandungan myoglobin pada otot merah. Myoglobin adalah pigmen merah yang membawa oksigen pada otot ayam. Pada otot merah mengandung mioglobin yang berfungsi sebagai pengikat besi dan pembawa komponen oksigen, tetapi otot putih tidak. Mioglobin sama seperti hemoglobin pada manusia, sebagai pigmen warna merah pembawa oksigen pada darah.
Pada otot merah kandungan lemak lebih banyak dan protein lebih sedikit dibanding otot putih (Nuhriawangsa, 1994). Begitu juga mioglobin lebih banyak dibanding otot putih. Aktivitas dari otot juga mempengaruhi warna dari otot, pada otot paha mempunyai warna lebih gelap dibanding otot dada, karena pada paha lebih banyak mempunyai cekaman untuk berdiri dan menyangga tubuh dibanding pada dada. Selain itu bangsa ayam juga mempengaruhi struktur otot, pada ayam pedaging otot lebih terang warnanya dan lebih besar diameternya dibanding ayam petelur.
Sesaat setelah penyembelihan otot akan berubah menjadi daging dan mengalami proses patologis yang dinamakan rigor mortis atau kaku bangkai. Otot berubah menjadi kaku karena kenaikkan tegangan otot sehingga kehilangan elastisitas. Kaku bangkai dimulai dari tubuh bagian depan melanjut ke belakang dan biasanya hilang dengan urutan yang sama (Akoso, 1993)
Berikut perototan ayam pada bagian tertentu :
gambar.


Otot-otot ayam yang diamati meliputi otot-otot cervical, pectoralis superficialis, pectoralis profundus, bisep brachii, trisep brachii, flexor carpii radialis, extensor carpii radialis, obliqus abdominis externus, supra coracoideus, gluteus medius, gastronemius, gluteus supraisialis, tibia cranialis, tendo-tendo extensor, tendo-tendo flexor.
Menurut (Akoso, 1993), ayam memiliki otot merah dan otot putih karena perbedaan zat warna merah (mioglobin), yang membawa oksigen kedalam otot. Kekuatan gerak utama dari sayap selama terbang diatur oleh otot pectoralis besar yang terletak didaerah dada. Sayap dinaikkan oleh otot supracoracoid. Otot supracoracoid dapat menyebabkan perpindahan secara berlawanan meskipun berbatasan dan paralel dengan pectoralis. Hal ini dikarenakan tendonya disisipkan kedalam sisi berlawanan dari humerus pada tendon pectoralis.
Otot pectoralis pada unggas adalah otot terbesar dari tubuh kira-kira 8% dari berat tubuh. Otot kecil yang terletak pada sayap mengontrol permukaan dan derajat perputaran sayap selama terbang (Swatland, 1984). Musculus pectroralis major berfungsi untuk menutup sayap, berorigo pada carniasterni dan berinsertio pada faciesventralishumeri. Musculus pectoralis minor baru tampak bila musculus pectoralis major diangkat. Musculus ini berorigo pada carniasterni, kemudianmasuk kedalam foramen triosseum yang berinsertio pada faclesdorsalishumeri. Fungsinya adalah untuk menurunkan sayap (Radiopoetra, 1991).
Unit struktural otot adalah myofibril. Unit fungsional otot adalah suatu motor unit, yang terdiri dari sebuah sel saraf motoris pada cornu anterior medulla spinalis dan semua myofibril (100 atau lebih) yang dipersarafi oleh serabut-serabut saraf motoris dari sel saraf tersebut. Stimulus dari satu sel saraf motoris akan mengaktifkan semua myofibril yang dipersarafinya. Gerakan dapat terjadi apabila sejumlah motot unit diaktifkan. Kontraksi (gesekan) otot ditentukan oleh jumlah myofibril yang diaktifkan. Apabila dua buah otot mempunyai ukuran yang sama (penampang anatomi, penampang transversal melalui otot), maka otot dengan myofibril yang lebih banyak mempunyai kekuatan yanglebih besar (penampamg fisiologi, penampang melalui myofibril). Contoh m.rectus femoris mempunyai penampang anatomi yang sama dengan penampang fisiologi. Atas dasar ketentuan tersebut maka otot dengan myofibril berbentuk oblique mempunyai kekuatan yang lebih besar daripada otot dengan myofibril yang paralel.
Ada 3 bentuk konstraksi otot : (1) konsektrik, myofibril menjadi lebih pendek sampai 1/3 – 1/2 dari panjang semula dan diameter otot menjadi lebih besar, misalnya kontraksi  m.biceps brachii, (2) eksentrik,   myofibril menjadi bertambah panjang  dan  (3) statis, myofibril tidak berubah dalam ukuran, misalnya lengan menahan suatu benda yang berat atau mendorong suatu benda yang besar dan berat.
A.   Mamalia
Adapun beberapa uraian gambar mengenai anatomi dari otot manusia sebagai berikut :
Bagian depan.
1.      Bagian depan
2.      Bagian belakang
3.      Bagian kepala
4.     Bagian leher
5.      Bagian lengan 
6.      Bagian dada
7.      Bagian perut
1.      Bagian anus
Ø  Ischiocavernosus
Ø  Bulbospongiosus
Ø  Central tendon of perineum
Ø  Deep transverse perinei
Ø  Superficial transverse perinei
Ø  Levator ani
Ø  Ischial tuberosity
Ø  External anal sphincter
Ø  Gluteus maximus
                                        
2.      Bagian belakang (pantat)
1.      Bagian kaki
BAB III
PENUTUP
A.   Kesimpulan
Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa sistem otot adalah suatu jalinan jaringan otot yang kompleks sangat khusus dan saling berhubungan dengan yang lainnya. Otot adalah jaringan yang mempunyai struktur dan mempunyai fungsi utama sebagai penggerak. Otot merupakan sebuah jaringan konektif dalam tubuh yang tugas utamanya berkontraksi. Setiap serabut otot terdiri atas dua jenis miofilamen, yaitu: miofilamen tebal, yang di bentuk oleh protein miosin. Dan miofilamen tipis, yang di bentuk oleh protein aktin. Musculus/otot pada tubuh vertebrata dibagai menjadi musculus parietal, musculus branchialis, musculus visceralis, dan musculus dermalis. Musculus parietal dibagi menjadi musculus truncus, musculus hypobranchia, musculus visus, diafragma, dan musculus appendicular.
B.   Saran
Setelah memahami bagimana sistem otot pada manusia dan aves, saya memiliki saran sebaiknya lebih memahami secara mendetail karena otot-otot yang menyusun begitu rumit dan banyak.    

 DAFTAR PUSTAKA


Campbell, neil A. 2008. Biologi Edisi Kedelapan Jilid 1. Jakarta: Erlangga
Subowo. 2011. Biologi Sel Edisi 6. Bandung; Sagung Seto


Lagu anak anak terbaru ceria